Ribuan Warga Antusias Saksikan Purworejo Kite Festival 2019
Festival Layang-layang Tingkat Nasional ‘Purworejo Kite Festival 2019’ yang berlangsung selama dua hari mulai Sabtu (29/6) hingga Minggu (30/6) di Pantai Ketawang, Grabag, Purworejo berlangsung semarak. Ribuan warga Purworejo dan beberapa daerah sekitar antusias menyaksikan berbagai bentuk layang-layang lucu dan unik.
Festival secara resmi dibuka oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, Minggu (30/6), ditandai dengan penerbangan layang-layang oleh Bupati dan Wakil Bupati serta sejumlah tamu undangan.
“Festival ini rutin digelar setiap tahun. Ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan festival layang-layang tingkat nasional. Festival ini akan terus kita adakan bahkan lebih besar lagi, yang berskala internasional,” kata Bupati usai mencoba menerbangkan layang-layang.
Bupati menerankan jika event ini merupakan bagian dari promosi wisata Purworejo. Dengan event ini diharapkan Purworejo lebih dikenal. Dengan event ini juga diharapkan dapat menyadarkan seluruh warga masyarakat bahwa pariwisata adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat purworejo dalam meningkatkan ekonomi daerah.
“Tahun 2020 mendatang kita akan adakan festifal layang-layang berskala internasional. Mudah-mudahan pariwisata di Kabupaten Purworejo akan terus meningkat,” imbuhnya.
Pihaknya kedepan juga akan terus menggali berbagai potensi wisata yang ada di Purworejo. Apalagi mengingat dalam waktu dekat akan memasuki romansa Purworejo tahun 2020 atau tahun kunjungan wisata tahun 2020.
“Mudah-mudahan kedepan berbagai daerah dan berbagai negara turut sehingga event ini dapat mempersatukan warga bangsa dan dunia,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo melalui Dyah Woro Setyaningsih selaku Kabid Pengembangan Kapasitas dan Promosi menjelaskan, festival layang-layang tahun 2019 ini diikuti 59 club dengan menampilkan sedikitnya 143 layang-layang.
Peserta lokal purworejo sebanyak 2 club, peserta nasional sebanyak 53 club dan peserta eksibisi luar negeri sebanyak 4 club (Malaysia, Malaka, Jepang dan Swedia). Jumlah layang-layang dari luar negeri sebanyak 9 buah layang- layang besar.
“Ada lima kategori yang dilombakan, kategori dua dimensi, tiga dimensi, tradisional, train/naga, dan rokaku,” jelas Woro.
Setelah melalui serangkaian penilaian oleh para dewan juri, terpilih para pemenang untuk tiap-tiap kategori. Para pemenang, berhak mendapatkan hadiah piagam penghargaan dan uang pembinaan.
Untuk kategori dua dimensi, juara satu Legong Kite Jakarta (judul Gunungan), juara dua Gumilang Ponorogo (judul Nganter Sekolah), dan juara tiga Cakramuda Cilacap (judul Nalagareng).
Pada kategori tiga dimensi, juara satu Panji KC Cilacap (judul Laba-laba), juara dua Cakra Muda Kroya (judul Bakul Penthol), dan juara tiga PPD Riau (judul Becak Freestyle).
Untuk kategori tradisional, juara satu diraih Arku Kite Cilacap (judul Sinar Pelangi). Juara dua diraih Kepis Muntilan (judul Abstrak) dan juara tiga diraih Adiraja Cilacap (judul Ijo Daun).
Untuk kategori train/naga, juara satu Tatoo Tulungagung (judul Naga Sosro), juara dua Adiraja Cilacap (judul Bagasura Ijo), dan juara tiga Grayag Jogjakarta (judul Naga Sang).
Pada kategori rokaku, juara satu diraih Arku Cilacap (judul Naga Hijau), juara dua Fakta Cilacap (judul Potret), dan juara tiga diraih Pegang Magelang (judul Bambu Runcing).