Perkuat Pangan Lokal Untuk Hindari Covid-19

Masa Pandemi covid-19 yang belum berakhir menuntut semua orang untuk menjaga imunitas tubuh. Imun tubuh salah satunya dapat diperoleh dari pangan local di sekitar kita. Maka pentingnya, mengolah pangan dari bahan pangan local, yang mudah didapat dan murah.
Hal tersebut dikatakan Ketua TP PKK Kabupaten Purworejo Hj Fatimah Verena Prihastyari Agus Bastian SE, pada pelatihan peningkatan pemenuhan status gizi keluarga. Kegiatan yang berlangsung di Aula PKK pad Selasa (14/9) juga dihadiri Rahyuning Roeswardjito, Dra Titik Mintarsih MPd, Suwarti, Sri Bandu Sunardi, Maini Widarto, dan sejumlah pengurus.
Lebih lanjut Fatimah Agis Bastian mengatakan, ketersediaan bahan pangan lokal di Jawa Tengah sangat melimpah disekitar kita. Pengetahuan masyarakat masih kurang terutama dalam pengolahan dan pemenuhan konsumsi gizi bagi keluarga yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA). Bahkan pengolahannya, masih apa adanya dan kurang memenuhi syarat Kesehatan seperti keamanan makanan, ukuran atau takaran makanan.
Melalui pelatihan ini diharapkan, akan dapat mengimplementasikan pengolahan pangan yang memenuhi syarat B2SA dan dengan penyajian yang menarik. “Tentunya dengan bahan local yang ada disekitarnya seperti pemanfataan HATINYA PKK. Kita harus bangga dengan pangan local, jangan bangga dengan makanan instan,” harap Fatimah.
Sementara itu Indiyah Kuntarti menjelaskan, kegiatan pelatihan pelatihan peningkatan pemenuhan status gizi keluarga ini diikuti 60 peserta yang dibagi dalam dua hari. Peserta terdiri perwakilan TP PKK Kecamatan, dan Desa binaan Sedangkan tujuan pelatihan, untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan peserta tentang pengolahan pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
Disamping itu, juga untuk memasyarakatkan dan membudayakan pola konsumsi pangan B2SA kepada masyarakat melalui upaya-upaya penyebarluasan informasi, penyadaran sikap dan perilaku, serta ajakan untuk memanfaatkan pangan lokal sebagai sumber gizi keluarga demi terciptanya pola hiduo sehat, aktif, dan produktif.
Dalam pelatihan tersebut Fatimah Agus Bastian melihat secara langsung contoh hasil pengolahan pangan dan sajian pangan untuk konsumsi keluarga.