Wabup Hadiri Pengobatan Massal Bagi Difabel
Dalam rangka menyongsong Hari Disabilitas Internasional Universitas Sultan Agung (UNISSULA) bekerjasama dengan Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP) melaksanakan pengobatan dan cek kesehatan massal bagi para difabel di Kabupaten Purworejo, Minggu (14/11/2021). Acara yang dipusatkan di sekretariat IDP tersebut dihadiri Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH, Plt Kepala Dinsosduk KB PPPA Drs Pram Prasetya Achmad MM, Dekan Fakultas Kedokteran UNISSULA dr Nur Anna Sp Pd, Direktur PDAM Tirta Perwitasari Hermawan Wahyu Utomo ST Msi serta unsur terkait lainya.
Dalam sambutanya Wabup Yuli Hastuti mengatakan, sampai saat ini penyandang disabilitas belum sepenuhnya mendapat tempat yang layak di tengah masyarakat. Kehadiran penyandang disabilitas seringkali masih dipandang sebelah mata. Keterbatasan yang dimiliki, membuat mereka dianggap sebagai kelompok yang lemah, tidak berdaya dan hanya perlu mendapatkan belas kasihan. Hak-hak mereka sebagai manusia seringkali diabaikan.
"Padahal Undang-undang Dasar UUD 1945, sudah dengan tegas menjamin para penyandang disabilitas. Setidaknya dalam Pasal 28H ayat, menyebutkan bahwa setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan," terangnya.
Dikatakan Wabup, untuk menjamin pemenuhan hak penyandang disabilitas, pemerintah menerbitkan Undang-undang Nomor 18 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Adanya undang-undang tersebut, tidak saja menjadi payung hukum bagi penyandang disabilitas, tapi jaminan agar kaum disabilitas terhindar dari segala bentuk ketidakadilan, kekerasan dan diskriminasi.
Menurutnya, ada satu hal yang perlu kita sadari bersama bahwa perlindungan terhadap kedudukan, hak dan kewajiban serta peran penyandang disabilitas, bukan semata-mata menjadi kewajiban yang melekat pada pemerintah. Perlindungan terhadap penyandang disabilitas juga merupakan kewajiban setiap individu, baik dalam memenuhi kewajiban sosial maupun sebagai realisasi ajaran agama.
"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh warga masyarakat untuk lebih peduli dan menghargai atau istilahnya ‘nguwongke’ para penyandang disabilitas. Sedangkan kepada bolo-bolo penyandang disabilitas, saya minta untuk tidak mudah menyerah namun selalu semangat dan optimis dalam menatap masa depan. Kerahkan semua potensi yang dimiliki, dan buktikan bahwa panjenengan semua mampu berkarya dan berprestasi seperti warga masyarakat lainnya," ungkapnya
Sementara itu dr Nur Anna Sp Pd mengungkapkan kegiatan semacam ini telah dilakukan secara rutin. “Kami adalah institusi islam yang mengedepankan nilai-nilai keislaman, sehingga kami selaku pembimbing ingin memberikan edukasi kepada para anak-anak kami, agar mereka bisa bermanfaat bagi masyarakat luas tidak hanya memikirkan personalnya sendiri,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini juga didedikasikan kepada masyarakat dalam rangka Milad Fakultas Kedokteran UNISSULA yang telah mendapatkan akreditasi A. Pihaknya mengajarkan agar anak didik tidak hanya cakap dalam menangani pasien dan masalah kesehatan, namun juga peduli kepada sesama.
"Kebetulan saya asli Purworejo dan saya melihat kiprah IDP ini sudah lama dan memang perlu kita support khususnya dibidang kesehatan. Pernah kami melihat mereka mengolah jamur luar biasa, mereka ingin mandiri dalam ekonomi dan di bidang kesehatan kami juga mencoba untuk peduli," terangnya.
Selain itu, dr Nur Anna juga mengapresiasi Kabupaten Purworejo, karena di berbagai fasilitas umum maupun ruang publik telah dilengkapi dengan akses bagi difabel. Sehingga memudahkan para difabel untuk beraktivitas walaupun dengan keterbatasanya.