Berita Purworejo

Ngadirejo Ditunjuk Baznas Sebagai Lokasi Program Balai Ternak

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memilih Kabupaten Purworejo dan Kebumen sebagai dua daerah di Jawa Tengah yang mendapat alokasi program balai ternak kelompok unggas. Launching Balai Ternak Baznas dipusatkan di Kelompok Berkah Sawung Mulyo Dusun Kembangsoko RT 02/02 Desa Ngadirejo Kecamatan Kaligesing, Rabu (01/12/2021). 

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA, Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwah MA, Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi, Ketua Baznas Kabupaten Purworejo KH Akhmad Hamid AK  SPdi, Ketua Baznas Kabupaten Kebumen  KH Drs  Bambang Sucipto MPdi. Sedangkan dari Pemerintah Daerah dihadiri Asisten Ekonomi dan Pembangunan Drs  Boedi  Hardjono, Camat Kaligesing Hariyono SSos MM, serta Kepala Desa Ngadirejo Agus Muzamil MPd SPdi.
Ketua Baznas Noor Achmad mengungkapkan, pemilihan Kabupaten Purworejo sebagai daerah Ternak oleh Baznas telah melalui berbagai pertimbangan, didukung oleh Ketua BAZNAS RI. "Berdasarkan hasil studi kelayakan wilayah yang dilakukan BAZNAS, wilayah di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah memiliki potensi usaha peternakaan ayam ras pedaging," kata. 

Ia berharap, melalui program Balai Ternak BAZNAS Kelompok Unggas ini dapat memberikan dampak ekonomi bagi para mustahik sehingga peternak bisa mandiri dan berdaya.
"Selain dampak ekonomi, program pemberdayaan ini kita harapkan juga dapat meningkatkan nilai sosial dan spiritual peternak mustahik, sesuai dengan indikator indeks pendayagunaan zakat (IPZ)," ujarnya. 
Saidah Sakwah MA menambahkan, sebagian besar masyarakat perdesaan menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, termasuk peternakan. Dengan demikian, sektor pertanian dan peternakan dapat dijadikan upaya efektif untuk mengentaskan kemiskinan.  “Melalui program ini akan dikembangkan dari 100 titik peternakan menjadi 1000 titik peternakan yang tersebar diseluruh wilayah nusantara,” ungkapnya.
Dikatakan bahwa program ini merupakan pemberdayaan peternak mustahik, sehingga terwujud aspek kelembagaan peternak, basis perubahaan sosial, kontribusi secara nasional, dan semua peternak mendapat akses yang sama baik keilmuan, sosial, dan kelembagaan.
“Pemberdayaan peternak adalah konsep yang fundamental yang bisa mendorong berjalannya program dengan baik serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi mustahik,” katanya. 
Sebelumnya, telah dilakukan pemasukan (chick in) ayam umur satu hari (DOC). Jumlah ayam yang sudah chick in sebanyak 27.100 ekor. Terdiri dari 18.500 ekor yang dikelola oleh 5 orang peternak di Kabupaten Purworejo dan 8.600 ekor dikelola oleh 3 orang peternak di Kabupaten Kebumen. 
Sementara jumlah peternak yang sudah terseleksi tercatat sebanyak 22 orang. Masing-masing 15 orang di Kabupaten Purworejo dan 7 orang di Kabupaten Kebumen. Hingga akhir tahun 2021 ini, Baznas menargetkan sebanyak 60 peternak dengan jumlah ayam 240.000 hingga 300.000 ekor.
Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan  Boedi  Hardjono berharap, melalui kegiatan ini mampu mendorong Purworejo untuk lebih tertantang dalam meningkatkan perekonomian melalui program ternak Baznas. Apalagi Ngadirejo memiliki potensi peternakan yang baik dan perlu dioptimalkan. 
“Saya himbau kepada warga masyarakat yang menerima bantuan program ternak Baznas, agar dapat dikelola secara professional,” pesannya.

Berita Terpopuler

IKK LPPD  Kabupaten Purworejo 2023
Berita Purworejo

IKK LPPD Kabupaten Purworejo 2023

Kamis, 28 Maret 2024

IKK LPPD Kabupaten Purworejo 2023


Bukber dengan Karyawan PDAM, Bupati Berpesan  Agar Tidak Kehilangan Fungsi Sosial
Berita Purworejo

Bukber dengan Karyawan PDAM, Bupati Berpesan Agar Tidak Kehilangan Fungsi Sosial

Rabu, 27 Maret 2024

Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH menghadiri acara buka puasa bersama seluruh karyawan Perumda Air....


Pemkab Purworejo Gelar Bazar Pangan Ramadhan di 15 Kecamatan
Berita Purworejo

Pemkab Purworejo Gelar Bazar Pangan Ramadhan di 15 Kecamatan

Selasa, 26 Maret 2024

Desa Pogungjurutengah Kecamatan Bayan menjadi desa pertama yang menjadi lokasi kegiatan Bazar Pangan....