Memasuki hari ke empat bencana banjir di Desa Klepu, airnya mulai surut. Seperti keterangan Kepala Desa Klepu Sukiman, bahwa hari ini Jum’at (18/3/22) rumah warga sudah surut yang sebelumnya 300 rumah terendam air. “Saat ini yang dialami warga paska bencana banjir, warga banyak yang terserang gatal-gatal. Bantuan obat salep masih kurang. Juga kekurangan air bersih, karena rata-rata warga disini airnya dari sumur, sehingga sumur terendam banjir jadi kurang bersih,” ujar Sukiman saat ditemui.

 Menurut Sukiman, warga membutuhkan bantuan apalagi warga sudah mulai pulang kerumah masing-masing untuk melakukan bersih-bersih rumah dan lingkungan. Selain salep dan air bersih, warga juga sangat membutuhkan obat kuman lantai atau pembersih lantai. “Bantuan obat-obatan pusing, flu, demam, salep dan lainnya sudah ada, namun untuk yang obat salep gatal masih kurang,” tuturnya.

Dengan kembalinya warga ke rumahnya kata Sukiman, masih membutuhkan nasi bungkus, mengingat peralatan masak belum bisa digunakan. Sedangkan warga yang mengungsi masih ada empat keluarga. Untuk kerugian yang dialami warga antara lain padi yang terendam air, ternak itik, kelinci, dan lainnya.

Sementara itu di wilayah Desa Krandegan Kecamatan Bayan banjir juga sudah surut dan warga beraktifitas mebersihkan rumah. Dalam keterangannya Kepala Desa Krandegan Dwinanto menyebutkan pada banjir kemarin jumlah yang terendam banjir 450 rumah. Sedangkan jumlah penduduk banjir sebanyak 1450 orang. “Untuk paska banjir ini, kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat mengadakan pengobatan gratis. Kami juga bekerjasama dengan dealer motor untuk servis gratis bagi warga yang kendaraannya terkena banjir. Ini sebagai upaya untuk meringankan warga, yang saat ini masih belum bisa aktifitas normal,”jelasnya.