Seorang Ibu Dituntut Serba Bisa
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purworejo Dra Erna Setyowati Said Romadhon mengatakan, dalam mewujudkan keluarga pelopor, seorang Ibu memiliki peran yang sangat penting sebagai Ibu dari anak-anak dan sebagai istri pendamping suami. Keluarga pelopor adalah keluarga ideal yang bisa menjadi contoh, menjadi teladan dalam segala bidang. Ibu dituntut untuk serba bisa segalanya, dan yang pasti semua harus ada kerjasama dengan suami.
Hal tersebut disampaikan Erna Said pada kegiatan sarasehan yang bertema mewujudkan keluarga pelopor, yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Purworejo. Turut hadir penasehat DWP Fatimah Verena Prihastyari Agus Bastian SE, narasumber Dr Nikmah Nurbaiti MPd BI, Umi Marfuah SAg, dan moderator Dra Titik Mintarsih MPd.
Lebih lanjut Erna Said mengatakan, Ibu harus pandai mengatur keuangan dengan baik supaya tidak gali lubang tutup lubang, Ibu harus memastikan kesehatan anak, Ibu harus mengarahkan pendidikan anak, Ibu agar memanfaatkan halaman pekarangan dengan menanam tanaman obat-obatan, sayuran, dan tanaman buah.
Hampir semua urusan dalam keluarga kata Erna said, Ibu sangat berperan. Tentu Ibu juga harus ada komunikasi yang baik dengan suami. “Kalau ada kerjasama yang baik antar suami istri dan anak insyaallah akan terwujud keluarga yang harmonis, ideal, yang mampu mengatasi masalah. Semoga kita semua bisa menjadi contoh yang baik, baik dari penampilan, perilaku, berbicara nantinya akan tercipta keluarga sejahtera,” tandasnya.
Narasumber Nikmah Nurbaiti memaparkan, devinisi keluarga pelopor adalah keluarga yang berkualitas dalam aspek moral, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, ekonomi dan lingkungan hidup. Orang tua adalah teladan bagi anak-anak. Artinya apa yang anak lihat sehari-hari, maka anak akan melakukannya. Makanya dalam keluarga perlu menanamkan nilai-nilai yang baik. Juga pentingnya menguatkan karakter positif dengan keteladanan baik dalam disiplin, tanggung jawab, dan menghargai orang lain.
Untuk pendidikan anak lanjut Nimah Nurbaiti, seorang ibu harus bisa mengembangkan potensi yang dimiliki anak, sehingga bisa tepat dalam meningkatkan kualitas diri. Termasuk dalam hidup bermasyarakat, bisa terampil ketika ada kegiatan agar anak ikut andil. “Anak juga agar dibiasakan kerja keras, baik dalam sekolah anak harus belajar, dalam bekerja anak harus disiplin. Terkait papan atau rumah adalah tempat terbaik, karena di dalamnya ada keluarga yang tediri suami istri dan anak. Walaupun rumahnya sederhana tapi kalau isi keluarganya harmonis akan terasa nyaman,” ujarnya.
Sedangkan Umi Marfuah memaparkan, keluarga Indonesia terkepung budaya asing yang bertentangan dengan nilai budaya, agama, dan ideologi yang ada di Indonesia yang nantinya akan merusak keluarga. “Kalau keluarga Indonesia tidak tangguh otomatis anak sebagai penerus kita juga akan hancur. Makanya kita harus menyelamatkan keluarga,” jelasnya.
Menurutnya, keluarga harus dibangun dengan pernikahan yang sah secara agama dan undang-undang, sehingga anak perlu diawasi jangan sampai anak perempuan hamil diluar nikah. Sebagai orang tua harus tegas tapi tetap dengan kasih sayang. “Kita harus mengingatkan anak agar tidak melakukan kemunkaran. Keluarga harmonis bukan keluarga yang tidak mempunyai masalah, tetapi keluarga yang bisa menyelesaikan,” tutur Umi.