Pemrakarsa pembangunan mushola tersebut adalah warga asli Purworejo yang tinggal dan bekerja di Kota Batam. Salah satunya adalah Suharmanto SPd sekaligus sebagai Ketua Yayasan Sekolah Alam Batam, yang berasal dari Desa Wonosari Kecamatan Ngombol.

Suharmanto menjelaskan, desain Mushola Sekolah Alam Batam terbuat dari bambu dan glugu (pohon kepala) yang didatangkan dari Kalijambe, Kecamatan Bener Purworejo. Tenaga pembuatnya juga didatangkan langsung dari Kalijambe yakni Ngatimin. Anggaran bersumber dari Yayasan Sekolah Alam Batam dan beberapa donatur yang sebagian besar juga warga asli Purworejo.

“Kebetulan saya sebagai ketua yayasan adalah orang Purworejo. Beberapa pengurus yayasan juga orang Purworejo, tetapi tidak semuanya. Kemarin ide ini saya lemparkan ke kawan-kawan,” katanya.

“Mushola tersebut berada di pinggir jalan utama menuju tempat wisata jembatan Barelang. Mushola tersebut bisa digunakan musafir yang mau berwisata ke Barelang. Untuk itu kita buat yang unik agar orang mau mampir. Insinyurnya adalah pak H Hardono yang merupakan orang Purwodadi. Ini adalah persembahan karya anak Purworejo,” imbuhnya.

Ia berharap, mushola itu bisa memberi manfaat sebesar-besarnya. Tidak saja untuk orang Purworejo tetapi untuk semua orang. Terutama bagi wisatawan yang hadir ke Batam.

Bupati berharap dengan dibangunnya mushola tersebut dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Batam. Menurutnya, ini merupakan salah satu persembahan dari masyarakat Purworejo untuk Kota Batam.

“Kami merasa bangga karena diundang oleh keluarga besar masyarakat Purworejo perantauan di Batam, yang tergabung dalam Paguyuban Keluargo Purworejo Manunggal (PKPM). Pemkab Purworejo mengapreasiasi apa yang sudah dilakukan PKPM untuk ikut membangun Kota Batam,” katanya.

Setelah meletakkan batu pertama pembangunan mushola, Bupati beserta rombongan berkunjung ke SDIT Insan Harapan. Bupati dan rombongan disambut oleh anak-anak yang menyajikan tarian tradisional dan disuguhi berbagai makanan tradisional Kota Batam.