Seputar Aneka Ragam

DPRD Bangka, Puji Lalin Purworejo Tertib

 

Pujian tersebut diungkapkan anggota DPRD Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Firdaus Johan, dalam study banding di Kabupaten Purworejo tentang analisis dampak lalu lintas (Andalin), pada Rabu pagi (24/8). Study banding yang merupakan agenda Panitia khusus (Pansus) VII DPRD Kabupaten Bangka itu, diterima Bupati Purworejo yang diwakili Staf Ahli Bupati bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia Drg.Nancy Megawati MM, didampingi Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, DR.Drs.Ahmad Kasinu MPd, Kepala Dinhubkominfo Drs.Agus Budi Supriyanto Msi, dan jajarannya.

Lebih jauh Firdaus Johan mengaku, salut dengan kota Purworejo yang sedemikian bagus lalinnya. Tentu ini butuh dukungan dari berbagai pihak untuk dapat mewujudkan. “Karena ketika mulai memasuki wilayah Purworejo terasa tenang, nyaman, bahkan terlihat hijau,” ujar Firdaus Johan yang juga sebagai Ketua Pansus VII dan mengemban tugas tentang Andalin, dengan didampingi  9 anggota Pansus VII dari 7 Fraksi DPRD Batang.

Menurutnya, Kabupaten Purworejo ini telah memiliki Perda tentang Andalin dan sudah dijalankan. Sehingga tujuan study banding tidak lain, untuk mengetahui proses dibentuknya Perda hingga kendala yang dihadapi setelah Perda diterapkan. “Kami ingin membuat Perda Andalin, sehingga apa yang kami dapatkan di Kabupaten Purworejo sebagai referensi dan gambaran yang akan kami lakukan di Kabupaten Bangka. Tentu tidak lepas dari pertimbangan daya lokal di tempat kami,” papar Firdaus yang juga didampingi 5 orang terdiri Kepala Dinas Perhubungan serta Sekretariat DPRD Batang.

Staf Ahli Bupati bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia Drg.Nancy Megawati MM mengucapkan selamat datang dan memang banyak yang berkunjung, karena Purworejo masih menjadi magnet untuk ajang study banding. Harapannya akan dapat ditindaklanjuti sesuai dengan tujuan study banding ini. Kabupaten Purworejo lokasinya berdekatan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurutnya, Kabupaten Purworejo memiliki 16 kecamatan dengan jumlah desa 494 desa dan termasuk daerah agraris. Prestasi yang diperoleh antara lain WTP 4 kali berturut-turut, kalpataru, hingga kejuaraan tingkat nasional dari berbagai bidang kegiatan. “Sedangkan terkait Perda Andalin sudah berjalan dua tahun, yang telah diterapkan dibawah pengawasan Dinhubkominfo. Penerapan Perda yang sudah jalan baik ini, agar terus lebih baik,” harapnya.

Sementara itu Kepala Dinhubkominfo Drs.Agus Budi Supriyanto Msi menjelaskan,  Kabupaten Purworejo dari sisi lalu lintas merupakan pertemuan dari 3 lalu lintas di jalur selatan yakni Semarang, Jakarta, dan Yogyakarta. Perda ini dibuat berdasar keprihatinan karena seringnya membuka jalan, namun kemudian harus ditutup berdasar permintaan pihak lain. Selain itu adanya pembangunan yang tidak memperhatikan keamanan dan kelancaran lalu lintas, pemarkiran di jalan nasional, dan lainnya.

“Maka perlunya mengajukan Perda Andalin pada 2012 dan disetujui 2014. Memang melalui pembahasan yang cukup lama. Sejak Perda itu ada, biasanya akan kami dimintai pertimbangan dalam pelaksanaan pembangunan. Yang kemudian akan dilakukan peninjauan apakah sesuai dengan Perda Andalin. Kami pernah kecolongan yakni pembangunan swalayan yang mengaku telah memiliki tempat parkir. Ternyata tempat parkir itu sewa hanya satu tahun. Ini yang menjadi masalah karena parkirnya harus dibadan jalan raya dan menjadikan semrawut. Namun pembangunan itu pada 2010 padahal Perda 2014 dan tidak berlaku surut. Tentu setelah ada Perda sebagai penguat untuk ketertiban dan keamanan lalu lintas, sehingga dalam melakukan pembangunan apapun itu harus ada pertimbangan sesuai peraturan ,” paparnya.

Agus Budi mengatakan, seperti Hari Raya Idul Fitri kemarin terjadi penumpukan penumpang dan mengganggu lalin, karena ketidaktahuan masyarakat menunggu di tempat agen bus. “Padahal agen bus tidak diperbolehkan menaikkan penumpang, tapi agen hanya boleh menjual tiket. Sedangkan penumpang harus naik dari pool kendaraan atau di terminal bus. Ini akan kami tertibkan, agar masyarakat mulai sekarang memahami dan merasa nyaman dan aman dalam melakukan perjalanan,” tandasnya.

Menurut Agus Budi, terbatasnya anggaran kabupaten sehingga pihaknya mengajukan bantuan ke Provinsi Jateng tentang penambahan rambu lalin. “InsyaAlloh pada 2017 mendatang akan mendapatkan bantuan rambu lalin sebanyak 950 rambu dari Provinsi dengan nominal harga sekitar Rp.1 milyar lebih. Rencananya akan pasang di kecamatan-kecamatan, mengingat kabupaten sudah ada. “Saya tahu persis kabupaten tidak ada dana, maka saya cari terobosan ke pemerintah pusat juga. Dan alhamdulilah dapat bantuan sebanayak 222 rambu pusat. Kami memang berkomunikasi dengan DPRD kabupaten untuk kemajuan dan kenyamanan lalu lintas, termasuk dengan provisni dan pusat,” jelasnya.

Berita Terpopuler

Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Kabupaten Purworejo Angkat Bahan Pangan Lokal
Seputar Aneka Ragam

Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Kabupaten Purworejo Angkat Bahan Pangan Lokal

Rabu, 26 Juli 2023

Bahan makanan lokal ketika dikemas dengan menarik maka akan memiliki nilai dan daya tarik tersendiri....


Dharma Wanita Persatuan Purworejo Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah
Seputar Aneka Ragam

Dharma Wanita Persatuan Purworejo Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah

Rabu, 23 Agustus 2023

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purworejo menggelar pelatihan pemulasaraan jenazah bagi angg....