Hal tersebut mengemuka dalam kegiatan Bussines meeting Jawa Tengah Travel Mart III, yang berlangsung di SAC Butuh Selasa malam (26/4). Hadir pula Ketua ASPPI DPD Jateng Pranoto HP SPd MPar didampingi Humas ASSPI Eko Hari Mujiharto dan Sony Wimas, Kepala Diskoperindagpar Purworejo Dra.Suhartini MM, Kepala Disparbud Kebumen Hery Setyanto, serta Kabid Pariwisata Lilos Anggorowati SH MM.

Ketua ASPPI DPD Jateng Pranoto HP SPd MPar mengatakan, dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun ini, dunia usaha di Indonesia khususnya  yang berkaitan dengan pariwisata, menghadapi kondisi perubahan yang cukup signifikan antara  lain melalui peningkatan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam menyambut persaingan global di tingkat ASEAN tersebut, maka para pelaku pariwisata di Jawa Tengah yang tergabung dalam ASPPI DPD Jawa Tengah, dengan kemauan yang kuat sangat perlu mendukung kegiatan promosi. “ Terutma mengenalkan pariwisata di wilayah Jawa Tengah yang dikenal memiliki keanekaragaman potensi wisata dan budaya. Seperti di Purworejo ini dengan adanya Goa Seplawan dan Pantai Jatimalang juga Pantai selatan disepanjang wilayah Purworejo,” papar Pranoto disela-sela JTTM.

Dijelaskan Pranoto, JTTM menawarkan sebuah konsep perpaduan antara familiarization tour dan business to business meeting, yang dilakukan secara santai, rekreatif, nonformal meeting, dalam waktu 3 hari. Melalui konsep open meeting selama kurun itu, waktu dan kesempatan seluas-luasnya diberikan kepada para seller dan buyer bertemu secara intens, yang selanjutnya diharapkan akan semakin memudahkan buyer atau seller mendapatkan informasi, peluang, dan menangkap untuk melakukan transaksi bisnis. “Sehingga pada ajang ini, ditawarkan kebebasan kepada para seller untuk melakukan open hosting kepada potensial buyers sesuai dengan karakter usaha masing-masing,” paparnya.

Ketua Panitia Eko Hari Mujiharto mengatakan, JTTM ini dihadiri 12 provinsi seperti Bangka Belitung, Banda Aceh, Bali, Sumatera, Kalimatan, dan lainnya yang terdiri 40 seller dan 60 buyer. Untuk Seller merupakan pelaku wisata di wilayah Jawa Tengah, yang berasal dari Biro Perjalanan Wisata , Hotel, Restaurant, Transport, Pusat Oleh-oleh, Objek Daya tarik Wisata, Airline, Event Organizer, Adventure, Sport Activity, Bank, dll, yang berhubungan dengan kepariwisataan. Sedangkan Buyer, merupakan pengusaha utusan lembaga Biro Perjalanan Wisata serta PCO dari luar wilayah Jateng maupun dari luar Indonesia, yang mempunyai market untuk menjual paket wisata di Jateng sehingga dapat mendatangkan wisatawan ke Jawa Tengah.” JTTM ini dilaksankan Senin – Rabu,(25-27/4) mencakup Purworejo dan Kebumen,” ujarnya.

Menurut Eko, dipilihnya Kabupaten Purworejo Kebumen  telah melalui evaluasi dan pertimbangan matang ASPPI DPD Jateng, diantaranya sumber daya alam di kedua daerah di pesisir selatan Jawa Tengah terdapat beberapa spot pantai dan gua. Juga di wilayah selatan tersimpan banyak peninggalan sejarah dengan adanya jalur Jalan Daendels.  “Apalagi Kebumen dan khususnya Purworejo, nantinya akan menjadi  penyangga jalur wisata DIY terkait dengan akan beroperasinya bandara internasional di Kulonprogo. Diharapkan, nantinya jalur diselatan ini akan ramai dan mesti dipersiapkan.  Untuk itu, potensi-potensi tersebut dapat diolah menjadi daerah tujuan wisata yang handal dan sangat layak diangkat ke kancah nasional,” tandasnya.

Sementara itu Dra.Suhartini MM menyambut positif atas kerjasama ASPPI dengan Kabupaten Purworejo. Tentu ini menjadi peluang untuk terus berlanjut sehingga pariwisata di Purworejo dapat menjadi unggulan yang harapannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengangkat potensi wisata Purworejo.