Dalam operasi tersebut, Pj Bupati Purworejo, didampingi Kodim 0708/Purworejo, Letkol Czi Tommy Arie Susanto, Sekretaris Daerah Purworejo, Drs Tri Handoyo MM, Kepala Daop 5 Purwokerto beserta jajaran, dan Muspika. Tak ada perlawanan dari pemilik kios, karena warga telah mendapat surat peringatan sebelumnya dan sebagian telah dibongkar sendiri oleh pemiliknya.

"Sekitar 80 persen kios sudah dibongkar sendiri oleh pemiliknya, setelah mereka mendapat SP, hari ini kita tinggal membersihkan dan merobohkan kios yang belum dibongkar. Termasuk salah satu rumah warga yang terindikasi digunakan sebagai ajang prostitusi, yang diminta warga dan perangkat untuk turut dirobohkan," katanya.

Pj Bupati Purworejo menambahkan, diharapkan setelah dilakukan pembersihan kios tersebut, bisa menjadikan lingkungan stasiun Kutoarjo menjadi bersih dan nyaman. Menurutnya, kenyamanan stasiun merupakan sebuah keharusan. Apalagi bila Bandara Kulon Progo jadi dibangun, banyak yang akan menggunakan jasa stasiun setiap saat sebagai lintasan masyarakat.

"Memang selayaknya dijaga kenyamanan stasiun, terlebih jika bandara jadi karena unsur pejabat dalam dan luar negeri, bisa setiap saat menggunakan jasa stasiun, sebagai lintasan masyarakat. Bahkan kita berharap PT. KAI juga bisa segera mengaktifkan rel sampai Purworejo dan Borobudur," ujarnya.

Lebih lanjut Pj Bupati Purworejo menjelaskan, setelah operasi ini, Pemkab juga berencana akan memberantas prostitusi di Gunung Tugel Kutoarjo. Pihaknya telah memberikan batas waktu hingga 15 Februari untuk membongkar lokasi Gunung Tugel. Jika sampai batas waktu yang ditentukan tidak segera dibongkar, maka akan ditertibkan.

Sementara itu, Manajer Humas KAI Daop 5, Surono, menjelaskan, pembongkaran dilakukan untuk menjaga keindahan, ketertiban dan kenyamanan, khusus bagi para penumpang, pengantar dan pengguna jalan yang ada di Depan Stasiun agar nyaman. "Bekas lokasi kios rencananya akan ditanami sejumlah pohon. PT KAI telah menyiapkan puluhan pot serta pohon yang siap ditanam di lokasi," jelasnya.