Antisipasi Banjir, Sungai Akan Dikeruk
Hal itu ditegaskan Pj Bupati Purworejo H Agus Utomo SSos dalam rapat koordinasi menghadapi musim penghujan dan sosialisasi sistim penanggulangan bencana, di pendopo kabupaten, Selasa (17/11). Rakor yang dimoderatori Sekda itu, dihadiri unsur Kodim, Polres, Asisten Sekda, Kepala SKPD terkait, Camat, Danramil, Kapolsek se Kabupaten Purworejo, Tim SAR, dan ORARI.
Oleh karena itu, Agus Utomo meminta agar diakukan pengerukan terutama sungai-sungai besar yang mengalami pendangkalan. Karena itu, akan segera dilaksanakan pertemuan antara BPBD Kabupaten Purworejo dengan BBWS, untuk merealisasikan pengerukan sungai di Purworejo.
Selain pengerukan sungai-sungai besar, juga perlu membangun jeti atau tanggul sungai yang sering meluap di Purwodadi. “Tentu langkah ini juga agar berkoordinasi dengan BBWS, tidak usah menunggu tapi segera saja BPBD mengagendakan pertemuan untuk merumuskan solusinya, sehingga tidak berlarut-larut. InsyaAllah nanti saya hadir dalam agenda tersebut,” tandasnya.
Agus Utomo juga menandaskan pentingnya pembuatan peta bencana, juga sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut peduli dalam menjaga lingkungan, mengenali tanda-tanda bencana, membuat jalur evakuasi, dan sebagainya. Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat Purworejo untuk senantiasa berdoa agar di Kabupaten Purworejo tidak terjadi bencana yang berarti. Karena bisa saja persiapan antisipasi di titik A ternyata muncul di titik B.
“Mudah-mudahan musim penghujan ini dan seterusnya, masyarakat Kabupaten Purworejo terhindar dari bencana. Kuncinya kita guyub rukun menjaga kekompakan, kebersamaan, agar kita tetap utuh tidak tercerai berai. Dengan guyub rukun akan menjadi mudah dalam mengatasi permasalahan yang orientasinya untuk kemajuan masyarakat Purworejo,” doa Bupati yang langsung diamini para peserta.
Rakor yang dipandu Sekda Drs Tri Handoyo MM, diawali dengan pemaparan dari Kepala BPBD Drs Budi Harjono tentang kondisi kebencanaan di Purworejo, yang kemudian dilanjutkan dengan dialog dengan peserta. Seperti muncul pertanyaan tentang bencana banjir yang berulang, fungsi hidran yang kurang maksimal, kurangnya kepedulian masyarakat dalam tanggap bencana, dan lainnya.
Sementara itu Tri Handoyo memerintahkan dinas instansi terkait untuk segera mengadakan rapat, mengenai hidran yang tidak jalan agar dilakukan pengecekan. “Maka rapatkan siapa yang berwenang PDAM atau Dinas PU. Jangan saling melempar tanggungjawab. Secepatnya rapat, saya juga akan hadir, agar cepat selesai,” tandas Sekda.