Hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) DR HR Agung Laksono, Senin (14/7), di aula SMAN 1 Purworejo.  Agung Laksono berkunjung ke sekolah tesebut dalam rangkaian Safari Ramadhan di Kabupaten Purworejo. Ikut mendampingi kunjungan kerja Menko, diantaranya Deputi 6, para staf ahli dan staf khusus.

Menurutnya, kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahunnya, sejak dirinya menjabat sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga di era Presiden Suharto. Hal itu dimanfaatkan untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan, tidak hanya berdasarkan laporan saja. Rencana kegiatan kali ini akan dilaksanakan hingga Banyuwangi Jawa Timur.

Dikemukakan bahwa penduduk Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa lebih, kualitas pendidikannya masih tertinggal dengan negara tetangga Singapura. Di Indonesia, lama anak tinggal di sekolah masih sekitar 7-9 tahun. Itu artinya, anak sekolah baru mencapai tingkat SMP, kemudian berhenti dengan berbagai sebab. Beda di Singapura, lama anak tinggal di sekolah mencapai 15 tahun.

Untuk meningatkan mutu pendidikan, dalam UUD 1945 mengamanatkan pemerintah wajib mengalokasikan dana minimal 20%. Hal itu sudah diwujudkan, termasuk mengalokasikan dana bea siswa, mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Bahkan di perguruan tinggi pemerintah mengucurkan program bidik misi. “Melalui berbagai program tersebut, diharapkan lama tinggal disekolah 12 tahun dimasa mendatang bisa terlaksana,” harapnya.

Disisi lain ia memuji di SMAN 1 Purworejo yang jauh dari ibu kota, sudah melaksanakan kurikulum 2013. Padahal di Jakarta saja, masih ada sekolah yang belum melaksanakan. Hanya buku-buku yang belum diterima. Ia berjanji dalam waktu tidak lama, buku bisa diterima sekolah.

Ia juga bangga atas peran swasta di Purworejo yang peduli terhadap pengembangan pendidikan di sekolah tersebut. “Banyaknya para alumni yang memberikan bantuan, merupakan bentuk kecintaan kepada daerah,” katanya.