Penegasan tersebut disampaikan Bupati ketika meresmikan kegiatan/proyek pembangunan ahun anggaran 2013, di Kecamatan Kutoarjo, Kamis malam(16/1). Peresmian yang dirangkai dengan pagelaran wayang kulit itu, juga dihadiri Wakil Bupati, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Sekda, dan pejabat dinas instansi se Kabupaten Purworejo.

Bupati mencontohkan, meskipun sudah ada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dalam pengadaan barang dan jasa, namun yang namanya mekanisme selalu saja ada celah yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. “Tolong agar celah-celah ditutup, hindari oknum yang tidak bertanggungjawab. Tujuannya agar pelaksanaan proyek dapat dipertanggungjawabkan dengan benar, mulai proses, peng-administrasian maupun hasilnya,”tandasnya

Lebih lanjut Bupati mengatakan pembangunan-pembangunan fisik yang sudah terlaksana ini, bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. Apalagi anggaran untuk kegiatan bersumber dari uang rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Oleh karena itu kepala desa dan masyarakat untuk menjaga dan merawatnya. “Apa artinya dibangun kalau tidak dijaga dan dirawat, tentu akan sia-sia belaka,” ujarnya.

Menurut Bupati, proyek kegiatan pembangunan yang diresmikan tersebut, merupakan bagian dari kegiatan yang didanai APBD 2013. Dimana dalam pelaksanaan APBD 2013, untuk realisasi pendapatan mencapai 100,11 persen, sedangkan realisasi belanja sebesar 84,44 persen.

Oleh karena itu Bupati menganggap peresmian proyek pembangunan tersebut sangat penting, karena menjadi momentum untuk mengekspose keberhasilan pembangunan dan rehabilitasi sarana fisik dan infrastruktur, sebagai perwujudan komitmen pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.

Terkait dengan APBD 2014, Bupati lebih memprioritaskan peningkatan pembangunan jalan, dibanding pembangunan fisik berupa gedung. Karena pembangunan jalan sangat penting untuk  mempermudah akses komunikasi dan ekonomi masyarakat. “ Untuk itu saya perintahkan Dinas Pekerjaan Umum, agar menginventarisir anggaran di perubahan 2014, pembangunan jalan dulu yang ditingkatkan, sedang pembangunan gedung menyusul,”  tandas Bupati.

Selain menandatangi prasasti, Bupati bersama Wakil Bupati Suhar melakukan pengguntingan pita dan meninjau gedung Kecamatan Kutoarjo. Pada kesempatan itu Bupati memberikan nama Sasana Samekta Praja yang artinya pemerintah siap melayani kepada masyarakat.