Warga Soko Swadaya Bangun Jembatan Pucung
Sedikitnya 94 bambu yang terdiri dari 14 bambu petung, 50 bambu apus dan 30 bambu wulung disediakan oleh warga Dusun Mojosongo, Desa Soko. "Belajar dari pengalaman dua belas tahun silam, kami akan membuat jembatan gantung di tempat ini," kata Kades Soko, Ruswandi.
Dikisahkan Ruswandi, pada tahun 2001 jembatan tersebut pernah putus. Warga kemudian memperbaikinya dengan memasang anyaman bambu yang diperkuat dengan tiang penyangga. Namun, belum lama dipasang, jembatan darurat itu ambrol karena diterjang banjir lagi.
"Jadi kami mempertimbangkan untuk membuat jembatan gantung di tempat ini, dibandingkan dengan membuat jembatan darurat dengan tiang penyangga," katanya.
Ruswandi mengatakan, menggunakan jembatan gantung memang biayanya lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan tiang penyangga. Tapi dengan pertimbangan masa pakai jembatan, warga sepakat untuk membuat jembatan gantung dengan konsekuensi mereka harus merelakan batang-batang bambunya untuk dipakai pihak desa.
"Warga sudah sepakat dan tidak keberatan bambu yang dimiliki disumbangkan untuk membuat jembatan ini. Nyaris tidak ada biaya yang keluar untuk pembangunan jembatan darurat ini. Karena untuk kebutuhan yang lain kami menggunakan dana kas RT dan ada donatur. Dari pihak desa mengeluarkan dana tak terduga untuk tiap titik bencana sebesar Rp 100.000," tambah Ruswandi.