Gedung KPRI “ Prasaja” Diresmikan
Ketua KPRI “Prasaja” Kabupaten Purworejo Drs Slamet Darsono MM melaporkan gedung koperasi yang megah dan anggun ini bukan lagi sekedar menjadi tempat transaksi simpan pinjam dan pertokoan, tetapi juga memiliki fungsi lainnya. “Dulu kalau mau rapat harus pinjam tempat karena belum punya ruang sendiri. Tetapi sekarang ruang rapat ada di lantai dua,” katanya.
Lebih lanjut Slamet Darsono menginformasikan bahwa bangunan gedung berlantai dua ini dibangun diatas tanah seluas 115 meter persegi dengan biaya sebesar 350 juta rupiah. Dana tersebut diperoleh dari pinjaman PKP-RI Kabupaten Purworejo.
Bupati Purworejo Drs.H Mahsun Zain MAg mengungkapkan bahwa koperasi mempunyai potensi yang luar biasa. Dengan jumlah koperasi yang mencapai ribuan unit dan tersebar di hampir seluruh pelosok Indonesia, sudah menunjukkan bahwa koperasi sudah dikenal dan dapat diterima di kalangan seluruh lapisan masyarakat.
Namun selama ini menurutnya, koperasi justru dilihat sebagai badan usaha yang lemah, gurem dan gampang dilindas. Selama ini pengelolaan koperasi cenderung masih dilakukan sebagai pekerjaan sambilan atau sampingan, karena pada umumnya pengurus tidak fokus sepenuhnya dalam mengelola koperasinya. “Sehingga banyak peluang-peluang usaha yang kemudian terlewatkan karena ketidakfokusan ini,” katanya.
Lebih lanjut Bupati Mengingatkan ukuran keberhasilan koperasi sepatutnya dilihat dari seberapa besar anggota bisa merasakan manfaat koperasinya, seberapa baik kualitas pelayanan kepada anggotanya dan akhirnya seberapa besar peningkatan kesejahteraan anggota sejak dia bergabung menjadi anggota koperasi.
Bupati tidak menginginkan koperasi melupakan jatidirinya atas alasan tuntutan pengembangan usaha. Tidak jarang dengan alasan tersebut, pengurus kemudian lebih berkonsentrasi untuk mengembangkan kegiatan usaha koperasinya dan melupakan nilai lainnya seperti pelayanan dan pendidikan kepada anggota. “Sehingga koperasinya tumbuh menjadi besar, tetapi justru semakin menjauh dari anggotanya. Koperasi kemudian tumbuh menjadi badan usaha yang kering dari nilai dasar dan prinsip koperasi, serta kehilangan jatidirinya,” katanya.
Apabila hal ini terjadi, maka tujuan utama koperasi yaitu memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota dan meningkatkan kesejahteraan anggota secara bersama-sama tidak akan tercapai. Dan kita semua tentu tidak ingin terjadi kondisi yang seperti itu, sehingga harus senantiasa terus saling mengingatkan untuk berjalan sesuai azas koperasi yang telah digariskan.