2010, Semua SKPD Terkoneksi Internet
Menurut Kabag Humas Drs Joko Saptono, pihaknya berupaya memfasilitasi semua SKPD agar bisa memanfaatkan teknologi internet. Yang saat ini sudah dilakukan, antara lain melalui pemanfaatan jaringan intranet, salah satunya melalui aplikasi spark. Dengan program ini, setiap SKPD bisa berkomunikasi melalui tulisan dan mengirim atau menerima data. “Program ini seperti teknologi SMS namun menggunakan komputer. Selain bisa untuk percakapan, juga bisa mengirim file, foto dan sebagainya dengan proses yang lebih praktis dan cepat daripada e mail,”jelasnya
Meski demikian, pemanfaatan teknologi ini sangat tergantung pada masing-masing SKPD. Sebab, meskipun sudah hampir semua SKPD terkoneksi, namun yang online setiap harinya baru sebagian saja. “Kami sudah berupaya memfasilitasi, selanjutnya masing-masing SKPD-lah yang harus aktif memanfaatkan keberadaan teknologi tersebut,”ujarnya.
Menurutnya, ada banyak kemungkinan yang menyebabkan masih banyak SKPD belum online. Antara lain, karena kurangnya atensi dari pimpinan SKPD terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Kemungkinan lainnya, karena keterbatasan SDM maupun perangkat komputer.
Untuk mendukung pelaksanaan e-Gov, pihaknya juga sudah membentuk petugas pengelola data elektronik (PDE) dan petugas bakohumas di masing-masing SKPD. Mereka telah diberikan pembekalan dan pelatihan, untuk mengelola informasi maupun mengoperasionalkan perangkat teknologi informasi. “Mereka inilah yang bertugas mengelola informasi publik maupun non publik,”katanya.
Dijelaskan, informasi publik merupakan informasi di lingkup SKPD yang boleh dan perlu diketahui publik. Informasi tersebut nantinya dipublikasikan melalui media yang ada di daerah, seperti website www.purworejokab.go.id, majalah KIPRAH dan Irama FM. Sedangkan informasi non publik adalah informasi yang bukan untuk konsumsi umum, seperti data kepegawaian, anggaran dan sebagainya.
Apalagi ini sejalan dengan harapan Pak Sekda, agar sebelum beliau purna, jaringan sudah bisa terkoneksi dengan baik. “Saya berharap, upaya menuju e-Government ini, didukung sepenuhnya oleh para pengambil kebijakan di setia SKPD,”harapnya.
Meski demikian, pemanfaatan teknologi ini sangat tergantung pada masing-masing SKPD. Sebab, meskipun sudah hampir semua SKPD terkoneksi, namun yang online setiap harinya baru sebagian saja. “Kami sudah berupaya memfasilitasi, selanjutnya masing-masing SKPD-lah yang harus aktif memanfaatkan keberadaan teknologi tersebut,”ujarnya.
Menurutnya, ada banyak kemungkinan yang menyebabkan masih banyak SKPD belum online. Antara lain, karena kurangnya atensi dari pimpinan SKPD terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Kemungkinan lainnya, karena keterbatasan SDM maupun perangkat komputer.
Untuk mendukung pelaksanaan e-Gov, pihaknya juga sudah membentuk petugas pengelola data elektronik (PDE) dan petugas bakohumas di masing-masing SKPD. Mereka telah diberikan pembekalan dan pelatihan, untuk mengelola informasi maupun mengoperasionalkan perangkat teknologi informasi. “Mereka inilah yang bertugas mengelola informasi publik maupun non publik,”katanya.
Dijelaskan, informasi publik merupakan informasi di lingkup SKPD yang boleh dan perlu diketahui publik. Informasi tersebut nantinya dipublikasikan melalui media yang ada di daerah, seperti website www.purworejokab.go.id, majalah KIPRAH dan Irama FM. Sedangkan informasi non publik adalah informasi yang bukan untuk konsumsi umum, seperti data kepegawaian, anggaran dan sebagainya.
Apalagi ini sejalan dengan harapan Pak Sekda, agar sebelum beliau purna, jaringan sudah bisa terkoneksi dengan baik. “Saya berharap, upaya menuju e-Government ini, didukung sepenuhnya oleh para pengambil kebijakan di setia SKPD,”harapnya.