Bupati dan Forkopimda Pantau Harga Kepokmas
Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM bersama Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH dan jajaran Forkopimda melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok (kepokmas) masyarakat di pasar tradisional dan agen gas, Selasa (15/5) lalu.
Pasar Baledono dan ageng gas yang berada di Batoh, Kecamatan Bayan, Purworejo menjadi sasaran tinjauan Kepokmas jelang bulan ramadhan dan perayaan hari Raya Idul Fitri tahun 1439 Hijriyah.
Bupati Agus Bastian SE MM usai melakukan peninjauan mengatakan jika dirinya bersama Forkopimda ingin melihat dari dekat tentang ketersediaan barang menjelang Puasa. Dia berharap semua tetap terjamin dan masyarakat tidak mengalami kesulitan.
Dari hasil pantauan, Bupati menerangkan jika persediaan barang kepokmas selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri masih tercukupi.
“Harga-harga kepokmas secara umum masih relatif stabil,” ujar Bupati.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Sri Suhartini menjelaskan, pasokan gas elpiji 3 kg bagi masyarakat sasaran dipastikan aman selama Ramadhan 2018. Pertamina telah menambah jumlah pasokan hingga 10 persen dari ketersediaan normal.
Saat ini, lanjut Suhartini, masyarakat juga semakin dimudahkan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg. Setidaknya setiap desa telah memiliki pangkalan, bahkan di beberapa tempat ada lebih dari 1 pangkalan.
"Gas elpiji 3 kg selama puasa nanti disediakan 489.000 yang meningkat dari bulan lalu sebanyak 444.840," kata Suhartini.
Diakuinya, selama ini masih ada beberapa keluhan dari masyarakat tentang ketersediaan barang dan ketidaksesuaian harga dibawah. Hanya saja, sebenarnya permasalahan ada di pengecer. Dari Pertamina sendiri telah ditetapkan harga eceran 1 tabung gas elpiji 3 kg sebesar Rp 15.500.
"Memang masih ada yang harganya diatas itu, tapi perlu dipastikan kalau itu tidak di pangkalan tapi di pengecer," jelas Suhartini.
Sementara itu, Ida Nurdiana selaku pengelola PT Dian Patra Rajasa mengatakan bahwa gas elpiji yang ada selama ini pembagiannya di tingkat pangkalan meliputi 50 persen untuk masyarakat, 25 persen untuk pelaku UMKM dan 25 persen sisanya ke pengecer.
"Dari kami untuk ke pangkalan satu tabungnya Rp 14.750 dan harga di pangkalan Rp 15.500. Tapi kalau sudah sampai pengecer memang ada perbedaan lagi harganya," kata Ida.
Dijelaskannya, selama ini agen yang dikelolanya mensuplai 170 pangkalan. Dan sebagian besar pangkalan telah diwajibkan menyediakan gas elpiji 5 kg. Hal itu dimaksudkan untuk melayani kebutuhan gas elpiji seiring dengan adanya kebijakan Bupati yang menghimbau agar PNS dan karyawan BUMD mengalihkan penggunaan gas elpiji 3 kg ke gas 5 kg. (Humas)