Koperasi Jadi Perekonomian Tepat masyarakat
Krisis multidimensional yang melanda negeri kita beberapa tahun lalu, telah membuktikan bahwa koperasi sesungguhnya merupakan lembaga perekonomian rakyat yang paling tepat untuk masyarakat Indonesia. Betapa tidak, krisis yang telah menumbangkan berbagai bentuk usaha skala besar itu, ternyata tidak mampu meruntuhkan eksistensi koperasi sebagai sokoguru perekonomian rakyat.
Hal tersebut diungkapkan Bupati yang diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Drs Budi Harjono saat membuka seminar Hari Koperasi ke 71, di Pendopo Kabupaten Purworejo hari ini Selasa (7/8). Hadir pula Ketua Dekopinda Kabupaten Purworejo Imam Abu Yusuf SH, dan narasumber yakni Rektor STEI Yogyakarta Prof Dr Muhamad, Manajer UGT BMT Sidogiri Pasuruan jawa Timur KH Abdul Majid Umar, Ketua Dekopinda Banyumas Muhamad Arsa Dalimunte SE Ak, dan sejumlah pengurus BMT Binamas Purworejo.
Lebih lanjut Budi Harjono mengatakan, berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (Din KUKMP), tercatat ada 277 koperasi di Kabupaten Purworejo. Dari jumlah tersebut, ada 237 koperasi yang aktif dengan anggota mencapai 107.301 orang. Apabila ditambah dengan keluarga dan kerabatnya, bisa kita bayangkan betapa besar kekuatannya.
“Apabila koperasi-koperasi tersebut mampu berkembang dengan baik dan bisa menyejahterakan anggotanya, maka pada gilirannya tentu akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Purworejo secara keseluruhan. Masyarakat Purworejo akan tumbuh menjadi masyarakat yang mandiri dan sejahtera dalam kebersamaan dan kegotongroyongan,” tandas budi harjono.
Terkait Kopersai syariah Budi Harjono mengatakan, tumbuh suburnya koperasi syariah menunjukkan bahwa sistem ekonomi syariah dapat diterima dan diterapkan dalam masyarakat Indonesia. Koperasi syariah bahkan mempunyai nilai positif dalam membangun masyarakat Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa ekonomi syariah mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan sistem ekonomi komunis maupun ekonomi kapitalis.
Ketua Dekopinda Kabupaten Purworejo Imam Abu Yusuf SH mengatakan, seminar ini sebagai upaya untuk memasyarakatkan koperasi dan mengkoperasikan masyarakat. Hanya saja masih ada ganjalan tentang ekonomi kebersamaan yang seperti apa karena tata kelola ekonomi nasional belum diatur. Bahkan ada salah satu pasal yang memperbolehkan pengurus koperasi bukan dari anggota Koperasi. “Ini sangat tidak baik untuk koperasi, bahkan bisa tidak maksimal,” ujarnya
“Untuk di Pemerintah kabupaten Purworejo, Alhamdulillah secara nomenklatur Koperasi diprioritaskan. Tentunya ini juga harus ada program-program terkait Koperasi agar diutamakan, sehingga Koperasi di Purworejo ini dapat semakin berkembang terutama untuk kesejahteraan anggota,” tandasnya.
Sementara itu Ketua panitia Karsiwi tri setyantoro melaporkan, seminar ini diikuti 370 orang dari gerakan koperasi, mahasiswa, pelajar SMA, dan instansi pemerintah terkait. Seminar mengambil tema Peran koperasi syariah dalam pengembangan ekonomi daerah yang berbasis UMKM. Tujuannya untuk memberikan pemahaman tentang ilmu ekonomi berbasis syariah dan penerapannya dalam perkoperasian. Juga memberikan pemahaman tentang arti pentingnya koperasi sebagai dasar kekuatan ekonomi rakyat. “ Pada seminar ini Pak Asisten sekaligus menyerahkan bantuan beasiswa dari BMT Binamas bagi pelajar SMP dan SMA,” jelas Karsiwi yang juga sebagai Ketua pengurus KST PS BNT Binamas Purworejo