Sebagai upaya melestarikan budaya leluhur, Pemerintah Kabupaten Purworejo kembali menggelar prosesi jamasan Tosan Aji, Jumat (27/9). Mulai tahun lalu, tradisi tahunan ini digelar secara terbuka di Jalan Setiabudi depan Pendopo Kabupaten Purworejo. Sebanyak empat pusaka dari sekurangnya 1.138 benda pusaka koleksi Museum Tosan Aji Purworejo dijamas.

Keempat pusaka yang dijamas, yakni Keris dengan pamor atau gambar motif Bendo Segodo dan Pedang Luwuk/Sabet pamor Kulit Semongko yang merupakan peninggalan jaman kerajaan Mataram abad 17. Sedangkan, Keris Sajen pamor Adeg dan Tombak Biring pamor Singkir merupakan peninggalan Kerajaan Pajajaran abad 14.

Prosesi jamasan diawali kirab pusaka dari museum Tosan Aji menuju tempat jamasan didepan pendopo, dengan diiringi kesenian tradisional Cimpoling. Berbagai kalangan, mulai dari pejabat Pemkab dan masyarakat umum dari berbagai usia dapat langsung menyaksikan kesakralan jamasan.

Ritual penjamasan dimulai dengan simbolik penyerahan pusaka Keris Sajen oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM kepada juru jamas Ki Tri Yuliana. Hadir Wakil Ketua DPRF Purworejo Kelik, Dandim 0708 Purworejo, Sekda Purworejo dan sejumlah pejabat Pemkab.

“Hari ini kita selenggarakan jamasan tosan aji yang merupakan ritual kebudayaan, yang selama ini kita laksanakan setiap bulan suro dengan mensucikan pusaka yang usianya ratusan tahun,” kata Bupati usai acara.

Ditambahkan bupati, event jamasan pusaka ini kedepan dapat dijadikan daya tarik bagi wisatawan. Apalagi Kabupaten Purworejo sebentar lagi memasuki tahun kujungan wisata tahun 2020 atau Romansa Purworejo 2020.

“Wisatawan yang datang akan bisa menyaksikan pelaksanaan ritual mensucikan pusaka, yang dikemas menarik dengan menampilkan budaya lokal. Diharapkan ritual budaya ini tetap dilanjutkan pada masa yang akan datang. Mudah-mudahan membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat Purworejo,” imbuhnya.