Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH menerima Kirab Obor Virtual Pesonas (Pekan Special Olympics Nasiona) 2022 dari Sekda Provinsi DIY Kadarmanta Baskara Aji, Rabu (02/03/2022), di pendopo  rumah dinas Bupati Purworejo. Acara dihadiri Sekda Purworejo Drs Said Romadhon, Kepala OPD terkait, Pimpinan Bank Jateng Regional Magelang, Ketua Soina Purworejo dan tamu undangan lainya.

Wakil Bupati Yuli Hastuti dalam sambutanya mengucapkan terimakasih karena mendapat kesempatan untuk dilewati Kirab Obor Virtual Pesonas 2022, seraya berharap Kabupaten Purworejo bisa bersinergi mensukseskan kegiatan ini dan siap memfasilitasi kegiatan-kegiatan selama kirab Obor Virtual Pesonas.

“Pesonas merupakan ajang anak-anak bertalenta khusus untuk mengembangkan diri, antara lain di bidang olah raga. Anak bertalenta khusus bukanlah anak cacat, mereka tidak butuh dikasihani, namun mereka butuh ruang yang seluas-luasnya untuk mengembangkan diri secara maksimal," terangnya.

Lebih lanjut dikatakan Wabup, anak-anak bertalenta khusus perlu mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan kejahatan, mendapatkan perawatan dan pengasuhan, agar tumbuh kembang mereka bisa optimal. Mereka juga berhak mendapatkan akses kesehatan, pendidikan, hingga kebebasan berekspresi dan berpikir.

Dikatakan, Pemkab Purworejo sendiri memiliki komitmen yang sangat kuat untuk mendampingi dan menggali sisi spesial dari anak-anak bertalenta khusus. Hal itu bertujuan agar bakat mereka bisa berkembang dengan baik.

"Partisipasi dalam ajang Pesonas 2022 akan menjadi pendorong meningkatnya rasa empati masyarakat terhadap anak-anak bertalenta khusus. Dengan begitu, pada saatnya nanti mereka akan semakin mandiri dan juga mampu mencetak berbagai prestasi," tandasnya.

Sementara itu Sekda DIY R Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu Pemprov DIY telah menerima Obor dari Kabupaten Klaten dan telah dikelilingkan ke 4 Kabupaten dan 1 kota yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya diserahkan kepada Kabupaten Purworejo secara estafet yang akan terus berlanjut ke Kebumen dan daerah lainya hingga berakhir di Kota Semarang.

"Saya yakin pemerintah hadir memberi ruang yang sama dan melayani mereka untuk memiliki kemandirian dan menunjukkan prestasi, seperti anak-anak normal lainnya," katanya.