Seputar Aneka Ragam

Sukogelap yang Tak Lagi ‘Gelap’

 

Salah satu persoalan yang pernah dihadapi adalah kesulitan air setiap datangnya musim kemarau. Sehingga desa yang berjarak sekitar 10 km dari kota kabupaten ini, dulu sempat menjadi langganan dropping air tanki dari instansi terkait di Kabupaten Purworejo.

Namun, kini persoalan kesulitan air sudah tidak lagi menghantui warga desa Sukogelap. Pada tahun 2016 lalu, pemerintah desa dibawah kepemimpinan Kepala Desa Teguh Aris Wibowo, telah membeli mesin pompa air yang cukup besar, seharga Rp 50 juta. “Pompa itu mampu menyedot air dari sungai yang berjarak 1 kilometer dan terletak di sebelah bawah desa,” kata Plt Sekdes Sukogelap, Darmaji.

Darmaji mengungkapkan, sebenarnya ada sumber mata air yang terletak lebih dekat, yakni sekitar 500 m. Namun air yang ada tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga desa.  “Sehingga pemerintah desa memutuskan untuk sekalian mengambil dari sungai yang ada di bawah, meskipun jaraknya lebih jauh,” ungkapnya.

Setelah pemerintah desa membeli mesin pompa air, warga bisa menggunakannya secara cuma-Cuma. Warga hanya cukup membeli solar sebagai bahan bakar mesin pompa air, serta menyiapkan pipa instalasi air minum menuju ke rumah masing-masing. “Bahan bakar solar selalu dalam kondisi penuh, sehingga apabila ada warga yang menggunakan, ya harus mengisi sampai penuh seperti kondisi awalnya,” jelas Darmaji.

Air sungai yang telah dipompa, tidak langsung disalurkan ke rumah-rumah warga. Melainkan ditampung di sumur-sumur yang dibuat di antara beberapa rumah. Dari sumur penampungan itu, barulah disalurkan ke rumah-rumah warga, dengan mesin pompa yang lebih kecil.

“Lapisan tanah disini banyak mengandung bebatuan di dalamnya, sehingga meskipun air dimasukkan di sumur tidak akan habis. Jadi fungsi sumur itu seperti bak penampungan, dimana satu sumur bisa untuk beberapa rumah,” katanya.

Selain persoalan air yang sudah terpecahkan, masalah infrstruktur transportasi juga sudah dipecahkan. Pemerintah desa telah membangun jalan rabat beton sepanjang 500 meter, yang menghubungkan jalur transportasi antar warga desa.

“Prioritas kami memang bukan langsung menggali potensi, tetapi memperbaiki jalur transportasi. Karena ini sangat penting untuk mempermudah peningkatan perekonomian warga,” ungkapnya.

Rencananya, apabila koneksi antar wilayah sudah terwujud, barulah mulai menggali potensi yang ada di desa. Karena desa ini kaya dengan potensi antara lain peternakan kambing, albasia maupun berbagai hasil bumi lainnya

Berita Terpopuler

Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Kabupaten Purworejo Angkat Bahan Pangan Lokal
Seputar Aneka Ragam

Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Kabupaten Purworejo Angkat Bahan Pangan Lokal

Rabu, 26 Juli 2023

Bahan makanan lokal ketika dikemas dengan menarik maka akan memiliki nilai dan daya tarik tersendiri....


Dharma Wanita Persatuan Purworejo Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah
Seputar Aneka Ragam

Dharma Wanita Persatuan Purworejo Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah

Rabu, 23 Agustus 2023

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purworejo menggelar pelatihan pemulasaraan jenazah bagi angg....