Sejumlah 41 dokter dilantik sebagai pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Purworejo masa bhakti 2018 - 2021. Terpilih sebagai Ketua IDI Cabang Purworejo Dr Tolkha Amarudin MKes Sp THT KI, yang periode sebelumnya juga dipercaya sebagai Ketua IDI. Untuk Sekretaris I diipegang Dr Ardiestya Dias Saputra, Bendahata I dipercayakan kepada Dr Bayu Utaminingtyas.
Juga akan dibantu beberapa divisi antara lain divisi kesejahteraan dan pengembangan usaha diketuai Dr R Inten Sylvia Dewi, ketua divisi humas pusat data dan informasi dipegang Dr Bety Nuning Widyaningsih MSc. Divisi ilmiah diketuai Dr Nur Salim, divisi kajian kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ketuanya Dr Lusi Estiana MSc. 
Sedangkan ketua divisi tangggap bencana Dr Nur Cahyo, divisi pengabdian masyarakat Dr Karbyanto. Sedangkan tim (P2KB) diketuai Dr Hendi Rastiawan, ketua biro hukum Dr Eko Siswanto, dan ketua majelis kehormatan etika kedokteran dipegang Dr Regowo Mkes.
Pelantikan tersebut, dilakukan Ketua IDI wilayah Jawa Tengah Dr Djoko Handojo MSi Mes SpB SpB(K) Onk FICS, yang berlangsung di RSUD. Pelantikan juga disaksikan Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, Plt Direktur RSUD Dr Nancy Megawati MM, dan dinas instansi terkait.
Dalam sambutannya Bupati mengucapkan selamat teriring harapan IDI terutama IDI Cabang Purworejo akan semakin sukses. “Saya percaya anggota IDI dalam memberikan pelayanan kesehatan, tentu dengan ikhlas tidak merasa beban. Saya kalau ketemu dokter senang sekali, apalagi IDI yang organisasinya selalu membahas isu aktual tentang kesehatan dalam menangani penyakit,” ungkapnya. 
Menurut Bupati, praktik kedokteran merupakan upaya kesehatan yang sangat penting peranannya dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa Indonesia, dengan demikian peran dan kedudukan dokter yang strategis sebagai pelaku praktik kedokteran tidak diragukan lagi. Kita lihat sekarang ini kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya Iptek di bidang kedokteran menuntut tersediannya sumberdaya manusia yang handal dan terampil serta professional dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dilain pihak tersedianya alat dan teknologi yang canggih akan memudahkan memperoleh informasi dengan cepat sehingga masyarakat sebagai pengguna pelayanan semakin sadar akan hak-haknya disamping kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi.
Terkait JKN yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Bupati sangat apresiasi selain membantu juga sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Namun disisi lain penderitaan bagi pengelola-pengelola Rumah Sakit, karena banyak Rumah Sakit yang hampir bangkrut. “Dikarenakan dari BPJS pembayarannya tidak on time, sehingga kurang lancar dalam hal keuangan. Meski demikian para dokter sesuai dengan janjinya tidak boleh mengeluh. Dengan gaji yang sedikit ya tetap harus melayani dengan baik,” harap Bupati. 
Ketua IDI Purworejo Tolkha Amarudin mengatakan, siap mensukseskan program pemerintah Kabupaten Purworejo utamnya dalam hal kesehatan masyarakat. Seperti yang dikatakan Presiden Jokowi, semoga dokter dan pasien sama-sama tersenyum. Dari itu tentunya kami akan melayani dengan senyum agar pasien juga bisa tersenyum. “Dengan pelantikan ini, harapannya agar kita saling memudahkan bukan saling menghambat, kita kerja bersama-sama jangan iren gawean. Kita juga harus terus semangat untuk memajukan IDI Purworejo. Termasuk harus selalu update ilmu pengetahuan kesehatan sehingga dalam melayani masyarakat bisa maksimal,” harap Tolkha Amarudin.  
Sementra itu Ketua IDI Jawa Tengah Djoko Handojo mengatakan, IDI Jawa Tengah juga peduli bencana gempa yang terjadi di Lombok Nusa Tenggara Barat. Yakni membantu korban gempa lombok sebesar Rp.250 juta, juga mengirim relawan tim dokter untuk penanganan kesehatan, dan berbagai kegiatan bhakti sosial. “Saya titip IDI cabang Purworejo untuk bisa berdiri di tengah untuk berlaku secara adil bagi anggota juga untuk masyarakat. Terkait BPJS selama sistimnya belum dirubah ya kita tidak bisa apa-apa. Kita hanya bisa mengikuti saja aturan yang diterapkan BPJS,” tuturnya.