DWP Ingatkan Bahayanya Menggunakan HP
Ketua Dharma Wanita Purworejo (DWP) Kabupaten Purworejo Ny Dra Erna Setyowati Said Romadhon menyampaikan, berbagai hal positif maupun negatif dari keberadaan Hand Phone (HP). Beberapa hal positif yang bisa diambil dari keberadaan HP di antaranya sebagai sarana komunikasi mudah dan murah, sarana mendapat pertolongan saat keadaan darurat, dan kemudahan akses informasi. Selain itu dapat juga sebagai penunjang kegiatan bisnis, seperti untuk promosi produk.
Ungkpan itu disampiakan pada kegiatan dialog interaktif yang digelar DWP Kabupaten Purworejo yang bertema “Manfaat HP, Peluang, dan Ancamannya bagi Kita”. Kegiatan pada Kamis siang (21/3) di Gedung PKK kabupaten itu, juga dihadiri Koordonator Bidang Pendidikan DWP Purworejo Ny Dra Titik Mintarsih MPd, Ny Fauzi Baraba, dan narasumber Enesnasia Alifia Dita konselor dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), serta kasihani dari bidang kampanye dan edukasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dan sejumlah pengurus DWP.
Lebih lanjut Ny Erna Said mengatakan, namun di sisi lain ada hal-hal negatif yang harus diwaspadai, seperti penyebaran konten asusila, cyber bullying, dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena dampak radiasi. Selain itu, bagi balita juga menyababkan gangguan terhadap tumbuh kembangnya. Akademi Dokter Anak Amerika dan Perhimpunan Dokter Anak Kanada menegaskan, anak usia 0-2 tahun tidak boleh sama sekali (terpapar oleh teknologi gadget), usia 3-5 tahun dibatasi 1 jam per hari, dan 6-18 tahun dibatasi 2 jam per hari. “Maka pentingnya menggunakan HP dengan bijak, baik orangtua maupun anak-anak,” tutur Ny Erna said.
Sementara itu Ketua Penyelenggara Dra Titik Mintarsih MPd mengatakan, latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini karena DWP ingin membentuk keluarga yang harmonis, terutama keluarga PNS. Namun, disinyalir kehadiran HP tidak menjadikan keluarga harmonis tapi menjadikan seringnya miskomunikasi, baik antara suami, istri, ataupun anak. “Sehingga sering kita lihat kadang-kadang keberadaan bapak, anak, ibu satu kursi tapi tidak berkomunikasi karena saling pegang HP masing-masing,” tuturnya.
Dikatakan seringkali terjadi, HP digunakan untuk perselisihan sehingga mengeluarkan kata-kata yang tidak mengenakkan hati. Selain itu, HP juga sering menjadi media penyebaran berita-berita hoaks. “Yang paling mengenaskan bagi kami, dengan hadirnya HP itu digunakan sebagai alat perselingkuhan, bahkan ada beberapa yang berujung pada perceraian. Tentu sangat memprihatinkan,” jelas Titik.
Meski berpotensi menimbulkan hal-hal negatif, tetapi keberadaan HP tidak bisa dipungkiri dan tetap eksis. Oleh karena itu, dengan kehadiran HP, DWP berkeinginan agar bisa digunakan sebagai alat untuk komunikasi yang aktif antar keluarga, terutama antar anggota keluarga, dan dengan kolega. Juga HP digunakan secara positif untuk memberikan informasi-informasi yang positif, membangun, sehingga komunikasi berjalan dengan baik. “Kami berharap keberadaan HP justru akan mendukung keberhasilan di dalam membentuk sebuah keluarga yang harmonis serta mendukung kesuksesan kerja dan kesuksesan hidupimbuhnya,’ harapnya.
Sedangkan peserta yang mengikuti sebanyak 50 orang terdiri 25 laki-laki dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Purworejo, dan 25 perempuan dari Unit Dharma Wanita Persatuan se Kabupaten Purworejo. Untuk materinya terkait penggunaan HP dengan baik dan positif. Juga tentang tinjauan secara psikologis menggunakan HP.