Seputar Pemerintahan

Bupati Pimpin Rapat Kesiapan Penanggulangan Bencana

Guna meningkatkan sinergitas antar Perangkat Daerah dalam penanggulangan bencana, BPBD Purworejo menggelar Rapat Koordinasi Siaga Bencana. Rakor dipimpin langsung Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM bertempat di Ruang Bagelen Kompleks Kantor Bupati, Senin (2/3/2020). 

Rakor yang diikuti seluruh pimpinan OPD itu membahas secara makro terkait berbagai kesiapan, persediaan, dukungan eksternal dalam menghadapi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Bupati meminta kepada BPBD dan seluruh perangkat yang menangani bencana agar bersiap diri.

Apalagi BMKG memprediksi wilayah Jawa Tengah termasuk Purworejo akan dilanda cuaca ekstrem dalan sepekan pertama Maret 2020. Bahkan BMKG memprediksi, pada 4-7 Maret ini curah hujan akan turun dengan intensitas lebat disertai kilat atau petir.

Beberapa wilayah seperti Kecamatan Butuh memang membutuhkan penanganan khusus. Karena jika hujan yang cukup tinggi beberapa hari sering terjadi banjir. 

"Kita sudah memasuki musim hujan yang cukup tinggi. Saya minta dicek semuanya. Dinas PUPR agar cek DAM sungai. Alat-alat yang kita miliki juga  perlu dicek,” katanya.

Beberapa waktu lalu Purworejo juga diterpa hujan dan angin kencang. Dirinya berharap memasuki musim hujan ini tidak terjadi longsor.

"Mari kita siapkan semuanya, jangan sampai nanti ada bencana, ada yang tidak berfungsi," imbuhnya.

Dirinya juga menilai perlunya untuk terus melakukan pelatihan penanganan kebencanaan kepada masyarakat. Pelatihan juga diperlukan bagi relawan-relawan agar semakin terampil dan siap membantu jika terjadi bencana.

"Kita harus cek ulang dilapangan dan sosialisasikan masalah kebecanaan terus menerus, agar masyarakat paham bagaimana evakuasi diri dan tidak tergantung. Relawan juga penting, kalau perlu adakan jambore dengan pelatihan-pelatihan," tandasnya.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo Drs Sutrisno MSi dalam paparannya mengatakan, prakiraan cuaca Purworejo pada bulan Maret menurut BMKG masuk kriteria atas normal.

“BMKG memprediksi, curah hujan mencapai 150 mm. Ini terjadi juga dibeberapa wilayah kabupaten di Jawa Tengah,” terangnya.

Dikatakan  Sutrisno, pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan kesiapsiagaan. Diantaranya, penyusunan rencana penanggulangan bencana, penyusunan rencana kontijenti baik banjir, longsor dan tsunami. Selain itu pihaknya juga telah melakukan gladi posko, gladi lapang, membentik desa tangguh bencana dan penyuluhan daerah rawan bencana.

Untuk mengurangi potensi bencana longsor dan tanggul jebol, pihaknya mengusulkan penanaman vetiver atau rumput akar wangi. Vetiver diyakini dapat menyimpan air dan mengikat tanah lebih kuat karena serat akarnya yang banyak.

Berita Terpopuler

Pit Onta, Informasi Dinporapar Purworejo Dalam Satu Ruangan
Seputar Pemerintahan

Pit Onta, Informasi Dinporapar Purworejo Dalam Satu Ruangan

Selasa, 17 Oktober 2023

Purworejo - Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo terus berupaya....


242 ASN Purworejo Terima SK Kenaikan Pangkat Periode Oktober 2023
Seputar Pemerintahan

242 ASN Purworejo Terima SK Kenaikan Pangkat Periode Oktober 2023

Jumat, 29 September 2023

Sebanyak 242 orang ASN menerima Petikan SK Kenaikan Pangkat Periode Oktober 2023. Penyerahan dilakuk....